Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
A. Tugas Manajemen Pemasaran
Adapun tugas-tugas manajemen pemasaran adalah
1. Perencanaan terhadap kegiatan pemasaran
2. Mengaitkan pelaksanaan kegiatan pemasaran
3. Pengendalian kegiatan pemasaran
Secara ringkas tugas tersebut merupakan tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan pemasaran. Tugas yang paling awal dan paling menentukan terhadap keberhasilan program-program pemasaran adalah perencanaan. Sebagai menejer pemasaran haruslah mampu untuk menyusun rencana kegiatan pemasaran yang strategis,praktis,atau operasional dan terprogram. Dengan perencanaan yang baik, maka akan di peroleh pedoman kerja bagi para pelaksana pemasaran dalam mencapai sasarannya.
- Proses Pemasaran
pemasaran meliputi :
1. Perumusan jenis produk yang diinginkan oleh konsumen
2. Berapa banyak kebutuhan produk tsb
3. Bagaimana cara menyalurkan produk tsb
4. Seberapa harga yang ditetapkan untuk produk tsb
Proses pemasaran dibagi dalam tiga bagian utama, yakni:
(1) memastikan calon klien/pembeli potensial;
(2) mempublikasikan produk/jasa yang ditawarkan, mendekati pembeli/klien potensial;
(3) kiat menjual produk/jasa yang ditawarkan.
Kemampuan menjalankan ketiga kegiatan tersebut pada dasarnya juga merupakan bagian dari kecakapan menjual (salesmanship). Kemampuan ini jelas merupakan bagian penting yang harus dikuasai seorang pengusaha.
Berdasarkan penelitian ahli pemasaran, keputusan pembelian suatu barang/jasa oleh konsumen biasanya akan melewati lima tahapan berikut:
(1) pengenalan kebutuhan,
(2) pencarian informasi,
(3) penilaian pilihan,
(4) pengambilan keputusan pembelian, dan
(5) perilaku konsumen pasca pembelian.
Terdapat tiga faktor yang kerap mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk. Ketiganya adalah
(1) manfaat atau kepuasan dasar,
(2) atribut produk, dan
(3) perluasan produk.
Produk yang sama mungkin memberikan manfaat atau kepuasan dasar yang berbeda bagi orang yang berbeda.
- Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh seseorang pengusaha.
1. Pengusaha yang mensegmentasikan pasar
2. Pengusaha yang tergolong segmenter
3. Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar
Jerome McCarthy telah mengklasifikasikan kebanyakan kaedah tersebut kepada empat group utama yaitu Product, Price, Place & Promotion yang merupakan Bauran Pemasaran yang biasa digunakan oleh pemasar. Bauran ini juga biasa disebut sebagai strategi pemasaran 4P.
Secara ringkas, antara variables yang dimaksudkan bagi setiap P berkenaan ialah:
Product | Price | Place | Promotion |
- Variety - Quality - Design - Features - Brand name - Packaging - Sizes - Service/support - Returns/benefits - Warranties | - List price - Discounts - Allowances - Payment period - Credit terms | - Channel - Coverage - Assortments - Location - Inventory - Logistics - Service level | - Sale promotion - Advertisement - Personal selling - Public relations - Message - Media - Budget |
Untuk mencapai objektif pemasaran melalui strategi 4P, pemasar perlu memanipulasi dengan cara yang paling efektif di antara variables yang terdapat dalam bauran pemasaran tersebut supaya menghasilkan respon yang optima di kalangan pelanggan sasaran.
· Product: Melalui penggunaan teknologi dan kepakaran yang tinggi, pengeluar boleh menghasilkan produk yang berkualiti, namun untuk memiliki kelebihan kompetitif dikalangan pesaing, ianya memerlukan berbagai inisiatif tambahan oleh pemasar.
Asasnya, isu terpenting mengenai produk ialah perlu menetapi keperluan, kemahuan dan harapan pengguna. Di sini, faktor-faktor lain selain kualiti seperti variety untuk pilihan, kesesuaian rekabentuk, kaedah pembungkusan, faedah penggunaan, serta berbagai attribute daripada produk patut diambilkira untuk menarik perhatian pelanggan.
· Price: Umumnya, menjadi fahaman bahawa harga melambangkan kualiti produk. Tetapi, dalam realiti pemasaran fakta tersebut tidak semestinya betul untuk dijadikan asas perletakan harga yang strategik.
Strategi penetapan harga menjadi penting di atas kesedaran pemasar bahawa faktor harga berperanan dalam mempengaruhi pengguna untuk membeli dan kekal sebagai pelanggan sesuatu produk.
Kepada pemasar, harga merupakan kaedah meghasilkan pendapatan dan mencipta keuntungan. Kepada pembeli pula ianya melibatkan aspek seperti kemampuan membeli, berpatutan dan berfaedah. Insentif lain seperti diskaun, jumlah ansuran dan tempuh bayaran dapat mempengaruhi minat pengguna untuk membeli produk. .
· Place. Menawarkan produk yang betul, di tempat/lokasi yang betul dan pada masa yang betul, adalah tujuan kepada strategi ini. Kesemua ini sangat bergantung kepada keberkesanan saluran-saluran pengedaran yang ditetapkan. Bagaimana produk ditempatkan di kalangan pengguna, begitu jugalah penerimaan mereka.
· Promotion. Terdapat juga anggapan bahawa produk yang berkualiti akan terjual dengan sendirinya. Tetapi, dalam strategi mempromosi, pemasar melaksanakan aktiviti memperkenalkan produk yang hendak ditawarkan kepada pengguna. Dalam usaha tersebut berbagai kaedah promosi perlu dilaksanakan agar pengguna mengetahui, memahami dan seterusnya membuat keputusan untuk menggunakan produk. Tanpa aktiviti promosi, pemasaran produk yang berkualiti sekalipun tidak menjadi aktif dan industri sukar memperoleh tahap kompetitif yang dikehendaki di pasaran.
Sementara itu, sebagai tambahan kepada 4P di atas, Booms & Bitner telah menambah 3P lagi kepada bauran sediaada yaitu People, Process dan Physical Evidence.
People: Faktor manusia (yang terlibat secara langsung & tidak langsung) dalam aktiviti penyampaian produk di pasaran tidak patut dikecualikan. Peranan kakitangan yang menjalankan berbagai aktiviti berkaitan pemasaran perlu dijadikan sebagai strategi. Oleh itu inisiatif dari aspek kebolehan, kemampuan dan kepakaran para pekerja dan pihak pengurusan di industri perlu juga di beri perhatian dalam strategi meningkatkan keupayaan pemasaran.
Process: Proses / aliran kerja termasuk arahan dan prosedur yang bertepatan bagi setiap aktiviti merupakan elemen yang akan menentukan keberkesanan dan kejayaan pemasaran. Oleh itu, ianya juga adalah inisiatif yang strategik sesebuah industri untuk memasukkan unsur ‘process’ ini kedalam strategi pemasarannya.
Physical Evidence: Kebolehan dan keupayaan industri dalam penyampaian perkhidmatan mestilah dipadankan bersesuaian dengan persekitaran pasaran di mana perkhidmatan diberikan. Ini akan meningkatkan lagi keberkesanan dalam berkomunikasi dan melaksanakan penyampaian produk, khasnya dalam aspek kepuasan kepada pengguna sasaran.
STRATEGI pemasaran 4 P boleh dikatakan sebagai tindakan empat serangkai oleh pemasar untuk menawarkan produk kepada pelanggan sasaran dengan cara yang lebih efektif. Sementara tambahan 3P lagi kepada bauran tersebut adalah sebagai pelengkap yang khususnya disarankan bagi industri yang menawarkan produk jenis perkhidmatan/servis.
- Pengembangan strategi Pemasaran
Berikut ialah beberapa alasan mengapa tetap diperlukan strategi pemasaran interaktif mendukung kondisi bisnis sebuah perusahaan:
- Pemasaran interaktif merupakan strategi yang secara detail menangani hal-hal spesifik untuk mendukung strategi pemasaran secara umumnya
- Pemasaran merupakan bagian dari investasi, termasuk di dalamnya sebuah pemasaran interaktif melalui sebuah website
- Investasi pemasaran interaktif juga bisa dirasakan melalui update-nya suatu situs
- Website ialah media komunikasi atau saluran komunikasi yang menghubungkan perusahaan dengan situasi penjualan secara signifikan
Dan berikut ini ialah potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari pemasaran interaktif terhadap situasi bisnis sang perusahaan menurut Sterne (1999) :
1. Imej perusahaan yang terangkat
2. Layanan pelanggan (customer service) terangkat
3. Visibilitas perusahaan meningkat
4. Perluasan pasar
5. Transaksi online
6. Biaya komunikasi yang lebih rendah
Hal-hal di atas sudah cukup menampilkan banyak potensi keuntungan yang bisa diraih dari strategi pemasaran interaktif melalui website, terutama salah satunya terhadap kondisi bisnis perusahaan. Maka, selanjutnya ialah bagaimana agar strategi pemasaran interaktif itu bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan seperti di atas? Untuk itulah kita memerlukan apa yang dinamakan dengan internet marketing plan atau perencanaan pemasaran internet.
Pertama, penting dalam sebuah strategi pemasaran untuk mengetahui siapa sebenarnya target audiens kita, siapa sebenarnya kelompok masyarakat yang potensial untuk menjadi pelanggan kita, dan lain sebagainya. Penetapan audiens dan target market ini bisa kita tentukan atau pilih sesuai dengan beberapa karakteristik, seperti karakteristik demografi, karakteristik psikografi, karakteristik synchografi, dan technografi. Kondisi tersebut tentunya berpengaruh, termasuk di dalamnya karena faktor budaya kelompok masyarakat yang berbeda satu sama lainnya, faktor bahasa yang berbeda-beda, dan tentu saja perbedaan dalam kebutuhan.
Kedua, ialah mengintegrasikan fungsi internet. Kita perlu mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki internet dan website dari yang paling statis hingga yang paling dinamis dan interaktif. Setelah mengetahui hal tersebut, perlu juga kita telaah cakupan yang akan kita masukkan melalui internet mengenai strategi pemasaran interaktif mereka. Fitur-fitur apa yang ingin atau akan kita terapkan maupun gunakan? Apa kampanye-nya? Bagaimana meng-update informasinya? Bagaimana peranan humas dalam perekembangan websitenya bagiamana bentuk layanan after sales-nya? Bagaimana bentuk atau metode transaksi yang akan digunakan? Dan lain sebagainya.
Ketiga, ialah bagaimana kita ’membawa’ brand kita ke internet. Tentunya media internet berbeda dengan media konvensional lainnya (cetak, siar) dalam proses pengangkatan suatu brand di dalamnya.
Yang keempat, ialah berstrategi untuk menggandeng pihak-pihak yang bisa diajak bekerja sama dan bermitra. Dimulai dari pihak desainer web, pihak promosi, distribusi, hingga kuasa hukum atas goodwill atau hak-hak lainnya.
Selanjutnya, setelah berbagai pihak direkrut dan diajak untuk bekerja sama maupun bermitra, maka diperlukan sebuah organisasi yang struktural sehingga penempatan mereka semua jelas dalam menjalankan proyek pemasaran interaktif ini.
Setelah tahapan tersebut, tentu penting untuk memikirkan hal berikutnya, yaitu, budget. Proyek ini tetap merupakan sebuah proyek dengan dana tidak kecil, sehingga perlu diperhitungkan berapa biaya yang perlu dikeluarkan. Ini juga penting untuk diingatkan kepada para anggota proyek yang lain, sehingga mereka bisa komitmen dengan proyek yang berbiaya tersebut.
Terakhir, ialah menyusun jadwal untuk segala kegiatan yang tercakup dalam proyek ini. Mulai dari pra-perencanaan, perencanaan konten website, pengembangan konten dan tes konten, publisitas perdana, hingga launching website secara resmi.